Sabtu, 12 Mei 2012

Blended Learning


Blended learning  adalah metode pembelajaran yang menggabungkan metode tradisional kelas tatap muka dengan metode yang lebih modern melalui aktivitas komputer. Menurut para pendukungnya, strategi ini menciptakan pendekatan yang lebih terintegrasi untuk kedua instruktur dan peserta didik. Sebelumnya, teknologi berbasis bahan memainkan peran pendukung untuk tatap muka instruksi. Melalui pendekatan pembelajaran campuran, teknologi akan menjadi lebih penting.
Hasil penelitian yang dilakukan Dziuban, Hartman, dan Moskal (2004) menemukan bahwa program blended learning memiliki potensi untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan juga menurunkan tingkat putus sekolah dibandingkan dengan pembelajaran yang sepenuhnya pembelajaran online. Demikian juga ditemukan bahwa model pembelajaran berbasis blended lebih baik daripada pembelajaran tatap muka (Face to face).
Pembelajaran berbasis blended learning merupakan pilihan terbaik untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan daya tarik yang lebih besar dalam berinteraksi antar manusia dalam lingkungan belajar yang beragam. Belajar blended menawarkan kesempatan belajar untuk menjadi baik secara bersama-sama dan terpisah, demikian pula pada waktu yang sama maupun berbeda. Sebuah komunitas belajar dapat dilakukan oleh pelajar dan pengajar yang dapat berinteraksi setiap saat dan di mana saja karena memanfaatkan yang diperoleh komputer maupun perangkat lain (iPhone) sebagai fasilitasi belajar. Blended learning memberikan fasilitasi belajar yang sangat sensitif terhadap segala perbedaan karakteristik pskiologis maupun lingkungan belajar.



Testimoni :
Bagi saya metode belajar yang digunakan hari ini, yaitu blended learning sangat menarik. Ini merupakan pengalaman pertama saya dalam berdiskusi secara online di ruang yang sama. Metode ini menarik karena selain bisa membahas sesuatu secara online saya pribadi khususnya merasa senang karena bisa mengenal dan menggunakan aplikasi yang sebelumnya tidak saya kenal, contohnya gtalk. Jika metode ini sering digunakan mungkin suasana kelas juga akan lebih kondusif karena berdiskusi adalah secara online, selain itu mahasiswa juga bisa lebih dekat atau bahkan menguasai teknologi. Terlepas dari masalah signal yang mungkin terkadang sakit metode ini juga punya kelemahan. Bayangkan saja, jika setiap pembicaraan atau diskusi selalu secara online, maka sosialisasi pada mahasiswa akan berkurang. Baik antar mahasiswa dengan mahasiswa atau mahasiwa dengan dosen. Kemungkinan kemampuan berkomunikasi juga akan terdengar kaku. Tetapi terlepas dari semua itu setiap hal memang memiliki kebaikan dan keburukannya. Yang kita sebaiknya lakukan adalah bagaimana memandangnya, meminimalisir keburukannya dan memaksimalkan kebaikannya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar