Kamis, 29 Maret 2012

Pendidikan Anak Usia Dini

Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal.
Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.
Ada dua tujuan diselenggarakannya pendidikan anak usia dini yaitu:
  • Tujuan utama: untuk membentuk anak Indonesia yang berkualitas, yaitu anak yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki kesiapan yang optimal di dalam memasuki pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan pada masa dewasa.
  • Tujuan penyerta: untuk membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar (akademik) di sekolah.


    sumber : www.wikipedia.org

Jumat, 23 Maret 2012

my life would sucks without you

Guess this means you're sorry
You're standing at my door
Guess this means you take back
All you said before
Like how much you wanted
Anyone but me
Said you'd never come back
But here you are again

'Cause we belong together now, yeah
Forever united here somehow, yeah
You got a piece of me
And honestly,
My life (my life) would suck (would suck) without you

Baby I was stupid for telling you goodbye
Maybe I was wrong for tryin' to pick a fight
I know that I've got issues
But you're pretty messed up too
Either way, I found out I'm nothing without you

'Cause we belong together now, yeah
[From: http://www.elyrics.net/read/k/kelly-clarkson-lyrics/my-life-would-suck-without-you-lyrics.html]
Forever united here somehow, yeah
You got a piece of me
And honestly,
My life (my life) would suck (would suck) without you

Being with you
Is so dysfunctional
I really shouldn't miss you
But I can't let you go
Oh yeah

'Cause we belong together now, yeah
Forever united here somehow, yeah
You got a piece of me
And honestly,
My life would suck without you

'Cause we belong together now, yeah
Forever united here somehow, yeah
You got a piece of me
And honestly,
My life (my life) would suck (would suck) without you





Teknologi Pembelajaran

DEFINISI TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
Definisi AECT 1994 :           
Teknologi Pembelajaran adalah teori dan praktek dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, serta evaluasi  tentang proses dan sumber untuk belajar.”

Rumusan tentang pengertian Teknologi Pembelajaran telah mengalami  beberapa perubahan, sejalan dengan sejarah dan perkembangan dari teknologi pembelajaran itu sendiri. Di bawah ini dikemukakan beberapa definisi tentang Teknologi Pembelajaran yang memiliki pengaruh terhadap perkembangan Teknologi Pembelajaran.

  1. Definisi Association for Educational Communications Technology (AECT) 1963

“ Komunikasi audio-visual adalah cabang dari teori dan praktek pendidikan yang terutama berkepentingan dengan mendesain, dan menggunakan pesan guna  mengendalikan  proses belajar, mencakup kegiatan : (a) mempelajari kelemahan dan kelebihan suatu pesan  dalam proses belajar; (b) penstrukturan dan sistematisasi  oleh orang maupun instrumen dalam lingkungan pendidikan, meliputi : perencanaan, produksi, pemilihan, manajemen dan pemanfaatan dari komponen maupun keseluruhan sistem pembelajaran. Tujuan praktisnya adalah pemanfaatan tiap metode dan medium komunikasi secara efektif untuk membantu pengembangan potensi pembelajar secara maksimal.”
Meski masih menggunakan istilah komunikasi audio-visual, definisi di atas telah menghasilkan kerangka dasar bagi pengembangan Teknologi Pembelajaran berikutnya serta  dapat mendorong terjadinya peningkatan pembelajaran.
  1. Definisi Commission on Instruction Technology (CIT) 1970
“Dalam pengertian yang lebih umum, teknologi pembelajaran diartikan sebagai media yang lahir sebagai akibat revolusi komunikasi yang dapat digunakan untuk keperluan pembelajaran di samping guru, buku teks, dan papan tulis…..bagian yang membentuk teknologi pembelajaran adalah televisi, film, OHP, komputer dan bagian perangkat keras maupun lunak lainnya.”

“Teknologi Pembelajaran merupakan usaha sistematik dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi keseluruhan proses belajar untuk suatu tujuan khusus, serta didasarkan pada penelitian tentang proses belajar dan komunikasi pada manusia yang menggunakan kombinasi sumber manusia dan manusia agar belajar dapat berlangsung efektif.”
Dengan mencantumkan istilah tujuan khusus, tampaknya rumusan tersebut berusaha mengakomodir pengaruh pemikiran B.F. Skinner (salah seorang tokoh Psikologi Behaviorisme) dalam teknologi pembelajaran. Begitu juga, rumusan tersebut memandang pentingnya penelitian tentang metode dan teknik yang digunakan untuk mencapai tujuan khusus.
  1. Definisi Silber 1970
“Teknologi Pembelajaran adalah pengembangan (riset, desain, produksi, evaluasi, dukungan-pasokan, pemanfaatan) komponen sistem pembelajaran (pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan latar) serta pengelolaan usaha pengembangan  (organisasi dan personal) secara sistematik, dengan tujuan untuk memecahkan masalah belajar”.
Definisi yang dikemukakan oleh Kenneth Silber di atas menyebutkan istilah pengembangan. Pada definisi sebelumnya yang dimaksud dengan pengembangan lebih diartikan  pada pengembangan potensi manusia. Dalam definisi Silber, penggunaan istilah pengembangan memuat dua pengertian, disamping berkaitan dengan pengembangan potensi manusia juga diartikan pula sebagai pengembangan dari Teknologi Pembelajaran itu sendiri, yang mencakup : perancangan, produksi, penggunaan dan penilaian teknologi untuk pembelajaran.
  1. Definisi MacKenzie dan Eraut  1971
“Teknologi Pendidikan merupakan studi sistematik mengenai cara bagaimana tujuan pendidikan dapat dicapai”
Definisi sebelumnya meliputi istilah, “mesin”, instrumen” atau “media”, sedangkan dalam definisi   MacKenzie dan Eraut  ini  tidak menyebutkan perangkat lunak maupun perangkat keras, tetapi lebih berorientasi pada proses.
  1. Definisi AECT  1972
Pada tahun 1972, AECT berupaya  merevisi defisini yang sudah ada (1963, 1970, 1971), dengan memberikan rumusan sebagai berikut :
“Teknologi Pendidikan adalah suatu bidang yang berkepentingan dengan memfasilitasi belajar pada manusia melalui usaha sistematik dalam : identifikasi, pengembangan, pengorganisasian dan pemanfaatan berbagai macam sumber belajar serta dengan pengelolaan atas keseluruhan proses tersebut”.
Definisi ini didasari semangat untuk menetapkan komunikasi audio-visual sebagai suatu bidang studi. Ketentuan ini mengembangkan gagasan bahwa teknologi pendidikan merupakan suatu profesi. 
  1. Definisi AECT  1977
“Teknologi pendidikan adalah proses kompleks yang terintegrasi meliputi orang, prosedur, gagasan, sarana, dan organisasi untuk menganalisis masalah, merancang, melaksanakan, menilai dan mengelola pemecahan masalah dalam segala aspek belajar pada manusia.
Definisi tahun 1977, AECT berusaha mengidentifikasi sebagai suatu teori, bidang dan profesi. Definisi sebelumnya, kecuali pada tahun 1963, tidak menekankan teknologi pendidikan sebagai suatu teori.
  1. Definisi AECT  1994
“ Teknologi Pembelajaran adalah teori dan praktek dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, serta evaluasi  tentang proses dan sumber untuk belajar.”
Meski dirumuskan dalam kalimat yang lebih sederhana, definisi ini sesungguhnya mengandung makna yang dalam. Definisi ini berupaya semakin memperkokoh teknologi pembelajaran sebagai suatu bidang dan profesi,  yang tentunya perlu didukung oleh landasan teori dan praktek yang kokoh.  Definisi ini juga  berusaha menyempurnakan wilayah atau kawasan bidang kegiatan dari teknologi pembelajaran. Di samping itu, definisi ini berusaha menekankan pentingnya proses dan produk.
Sejalan dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian pesat, khususnya dalam bidang pendidikan, psikologi dan komunikasi maka tidak mustahil ke depannya teknologi pembelajaran akan semakin terus berkembang dan memperkokoh diri menjadi suatu disiplin ilmu dan profesi yang dapat lebih jauh memberikan manfaat bagi pencapaian efektivitas dan efisiensi pembelajaran.



Dikutip dari:
 akhmadsudrajat.files.wordpress.com/2007/08/teknologi-pembelajaran.doc

SUMBER :
www.oocities.org



Rabu, 21 Maret 2012

CHARLES E. SPEARMAN



BIOGRAFI CHARLES E SPEARMAN

Charles Spearman adalah murid dari Wundt di Leipzig dan Galton di London. Ia memulai karirnya sebagai psikolog dan pada tahun 1904 ia meletakkan dasar psikonometri sebagai salah satu ilmu kuantitatif. Konsep one factor yang diusulkannya menyebkan ia memperoleh julukan “the father of factor analysis”. Teori intelegensi spearman merupakan teori faktor yang muncul dalam upayanya untuk mendeskripsikan struktur intelegensi ke dalam satu atau lebih kemampuan yang berdiri sendiri melalui analisis faktor yang membangun konstruk kemampuan. Menurut Spearman, kecerdasan ialah kemampuan umum untuk berpikir dan menimbang. Pandangan Spearmanmengenai inteligensi ini ditunjukkan dalam teorinya mengenai kemampuan mental yang populer dengan nama teori dua faktor (two factor theory).

Spearman memiliki latar belakang yang tidak biasa bagi seorang psikolog. Setelah 15 tahun bekerja sebagai perwira di Angkatan Darat Inggris ia mengundurkan diri untuk belajar dan mengambil gelar PhD dalam psikologi eksperimental.

Di Inggris, psikologi ini umumnya dipandang sebagai cabang filsafat dan Spearman yang ingin belajar di Leipzig di bawah Wilhelm Wundt , karena Spearman tidak memiliki kualifikasi konvensional dan Leipzig memiliki persyaratan masuk liberal. Dia mulai pada tahun 1897, dan setelah beberapa gangguan (dia dipanggil kembali ke tentara selama Perang Afrika Selatan ) ia memperoleh gelar sarjana pada tahun 1906. Dia telah menerbitkan makalah pada analisis faktor kecerdasan (1904). Spearman bertemu dan terkesan dengan psikolog William McDougall yang meminta Spearman untuk menggantikannya ketika ia meninggalkan posisinya di University College London . Spearman tinggal di University College sampai ia pensiun pada 1931. Awalnya ia Pembaca dan kepala laboratorium psikologi kecil. Pada tahun 1911 ia dipromosikan ke jabatan guru Grote dari Filsafat Pikiran dan Logika . Gelarnya diubah menjadi Profesor Psikologi pada tahun 1928 ketika pemisahan Departemen  Psikologi telah dibuat.

Spearman sangat dipengaruhi oleh karya Francis Galton . Galton merupakan  perintis dalam bidang psikologi dan mengembangkan  korelasi , alat statistik utama yang digunakan oleh Spearman. Dalam statistik, Spearman mengembangkan  korelasi rank (1904), versi non-parametrik korelasi Pearson konvensional, serta kedua banyak digunakan untuk koreksi atenuasi (1907), dan versi paling awal dari 'analisis faktor' (Lovie & Lovie , 1996, hal 81). Pekerjaan statistik nya tidak dihargai oleh rekannya Karl Pearson dan ada perseteruan panjang antara mereka. Meskipun Spearman mendapat pengakuan paling tinggi pada zamannya dalam bidang statistik, ia menganggap pekerjaan ini sebagai bawahan usahanya mencari hukum-hukum dasar psikologi, dan dia sekarang terkenal untuk keduanya.

Hidup Spearman mulai dan berakhir di kota London. Dia memiliki tiga anak perempuan dan satu anak, yang meninggal awal tahun 1941 di Kreta. 

TEORI INTELEGENSI

Psikolog Inggris Charles Spearman (1863-1945) menggambarkan sebuah konsep yang disebut sebagai kecerdasan umum , atau faktor g. Menurut Spearman bahwa kecakapan intelektual terdiri dari dua macam. Korelasi “g” factor dan “s“ factor dalam performance. Menurut Spearman intelegensi mengandung 2 macam faktor, yaitu:
  1. General ability atau general faktor (“g” faktor). Faktor ini terdapat pada semua individu, tetapi berbeda satu dengan yang lainnya (mendasari semua perilaku orang). Faktor ini selalu didapati dalam semua “performance”. Faktor ini umumnya berhubungan dengan Kemampuan menyelesaikan masalah atau tugas – tugas secara umum (misalnya, kemampuan menyelesaikan soal – soal matematika)
  2. Special ability atau special faktor (s faktor). Faktor ini merupakan faktor yang khusus mengenai bidang tertentu (berfungsi pada perilaku-perilaku khusus saja). Dengan demikian, maka jumlah faktor ini banyak, misalnya ada S1, S2, S3, dan sebagainya sehingga kalau pada seseorang “s” factor dalam bidang tertentu dominan, maka orang itu akan menonjol dalam bidang tersebut. Umumnya contoh dari faktor ini dapat dilihat dari kemampuan menyelesaikan masalah atau tugas - tugas secara khusus (misalnya, mengerjakan soal – soal perkalian,atau penambahan dalam matematika)

Setelah menggunakan teknik yang dikenal sebagai analisis faktor untuk untuk memeriksa sejumlah tes bakat mental, Spearman menyimpulkan bahwa skor pada tes ini sangat mirip. Orang yang memiliki kinerja yang baik pada satu tes kognitif cenderung melakukan dengan baik pada tes lain, sementara mereka yang mendapat skor buruk pada satu tes cenderung memiliki skor buruk pada tes  lain. Dia menyimpulkan bahwa kecerdasan adalah kemampuan umum kognitif yang dapat diukur dan dinyatakan secara numerik.

Spearman berspekulasi bahwa jika semua tes mental berkorelasi positif harus ada beberapa variabel umum atau faktor yang menghasilkan korelasi positif. Pada tahun 1904 Spearman menerbitkan  artikel yang menggunakan metode statistik untuk menunjukkan bahwa korelasi positif antara tes mental memang dihasilkan dari faktor pokok umum. Metode ini dikenal sebagai analisis faktor. Dengan Menggunakan faktor analisis Spearman percaya akan ada kemungkinan untuk mengidentifikasi kelompok tes yang mengukur kemampuan umum. Berdasarkan teknik analisis faktor Charles Spearman menyatakan bahwa faktor derek langsung dapat mempengaruhi skor individu pada tes mental.Dia menyebutnya faktor pertama kecerdasan umum atau faktor umum" (Encarta.msn, 2006). Faktor umum yang mewakili semua tes mental karena memiliki kesamaan. Skor pada semua tes berkorelasi positif. Dia percaya bahwa hal ini  di karenakan  semua tes digambarkan pada faktor umum. Faktor Kedua Charles Spearman adalah faktor tertentu. Faktor spesifik yang berhubungan dengan kemampuan apapun yang unik,  tes tertentu diperlukan sehingga tes yang satu berbeda dari tes yang lain. Spearman dan para pengikutnya lebih menekankan pada kecerdasan umum dari pada faktor tertentu.

daftar pustaka
Diposkan oleh 11-101 yunita di 22:05 0 komentar http://img2.blogblog.com/img/icon18_edit_allbkg.gif

Jumat, 16 Maret 2012


Psikologi Pendidikan
Psikologi pendidikan merupakan cabang psikologi yang mengkhususkan diri pada pemahaman tentang proses belajar dan mengajar dalam lingkungan pendidikan.
Sebagai sebuah ilmu tujuan psikologi pendidikan adalah member kita pengetahuan riset yang dapat secara efektif diaplikasikan untuk situasi mengajar.

Pertanyaan  yang timbul ketika membaca buku psikologi pendidikan bab 1 yaitu:
Mengapa penting bagi seorang guru untuk  menciptakan kelas yang penuh perhatian dan nyaman bagi murid?

Saya berusaha menjawabnya sendiri terlebih dahulu.

Jawaban saya :
Menurut William James mengajar pada titik yang sedikit lebih tinggi diatas tingkat pengetahuan dan pemahaman anak dengan tujuan untuk memperluas cakrawala pemikiran anak.
John dewey meyakini bahwa anak akan belajar dengan lebih baik jika mereka aktif. Pendidikan seharusnya difokuskan pada anak secara keseluruhan dan memperkuat kemampuan anak untuk beradaptasi dengan lingkungan. Anak-anak harus belajar agar mampu memecahkan masalah secara reflektif.
Sementara itu E.L Thorndike berpendapat bahwa tugas pendidikan yang paling penting adalah menanamkan keahlian penalaran anak.
Berdasarkan pandangan 3 tokoh diatas kita mengetahui bagaimana seharusnya anak diperlakukan demi kemajuan pengetahuannya. Mengingat guru adalah orang yang mengajari anak di lingkungan sekolah atau pendidikan, maka penting baginya untuk menciptakan kelas yang penuh perhatian dan nyaman bagi murid.
Misalnya memberi kesempatan murid untuk berpikir kreatif dan mendalam untuk proyek mereka sendiri, menjaga kelas tetap aktif bersama dan mengorientasikan kelas kedalam tugas-tugas, memahami komunikasi nonverbal murid serta memecahkan konflik secara konstruktif, dan juga membawa semangat dan sikap positif kedalam kelas. Sifat-sifat ini mudah menular dan membuat kelas menjadi nyaman bagi murid.
Kita mengetahui bahwa apa yang dilakukan guru akan menimbulkan perubahan pada siswa, baik itu positif ataupun negative. Dengan demikian peran guru sangat penting dalam kelas, dimana anak belajar. Dengan kenyamanan belajar yang dirasakan maka anak akan semangat untuk menggali potensi yang ada dalam dirinya demi perkembangan ilmu serta pengetahuannya.

Minggu, 11 Maret 2012


PENGGUNAAN BLOG DAN E-MAIL UNTUK MAHASISWA/I PSIKOLOGI
DINA MAHARANI      11055dina.blogspot.com
MELINA S.                   11031melinas.blogspot.com
WAHYU HABIBIE        11075wh.blogspot.com
PANGERAN JOHN P.   08087PJPOT.blog.usu.ac.id
Sebagai mahasiswa/i yang mengambil mata kuliah Psikologi Pendidikan T.A 2012/2013, kami diwajibkan untuk memiliki e-mail dan blog. Jika dilihat dari segi kegunaannya dalam proses belajar mengajar, e-mail dan blog akan sangat memberikan hasil yang positif. Berikut teori dari beberapa ahli yang jika kita lihat secara seksama memiliki hubungan. Berikut uraiannya :
1.      William James            : Mulai mengajarkan anak pada titik yang sedikit lebih tinggi diatas tingkat pengetahuan agar wawasan anak lebih luas”
Penjelasan       : Banyak masyarakat disekeliling kita yang belum begitu mengenal mail dan blog. Apalagi belajar dengan sistem e-learning. Namun, begitu mahasiswa tersebut diwajibkan memiliki mail dan blog, mahasiswa tersebut akan mencoba untuk mencari tahu. Dimulai dengan mengutak-atik blog atau mailnya, hingga ia akan mencari sumber informasi sampai ia dapat mengerti. Dapat dilakukan dengan searching di google.

2.      John Dewey     : “Anak ditempatkan sebagai pembelajar yang aktif”
Penjelasan       : Sudah tidak zamannya lagi, seorang pelajar hanya mendengarkan pendidik mejelaskan materi pelajaran didepan kelas. Masa kini yang dibutuhkan adalah mahasiswa unggulan yang aktif. Dengan adanya mail dan blog, mahasiswa juga dapat menuangkan kreatifitasnya dengan cara menghias blog. Selain itu, mahasiswa juga dapat saling sharing ilmu dengan sesama blogger lainnya.

3.      E.L. Thonrdike : “Law of effect”
Penjelasan       : yang dimaksud dengan Law of effect adalah kemungkinan perilaku tersebut akan dilakukan lagi dikemudian hari. Nah, ketika mahasiswa sudah memiliki mail dan blog, mahasiswa harus mengkonfirmasi ke dosen pengampu. Ketika dosen memberikan feedback berupa dorongan untuk terus berkreatifitas, kita dapat melihat respon dari mahasiswa seperti semakin aktifnya mahasiswa tersebut memposting di blog dan sharing ilmu di chat. Selain itu, ketika mahasiswa mendapat feedback dari blog-jumper berupa komentar ataupun masukan, mahasiswa akan semakin menikmati sistem pembelajaran yang aktif ini.
Pada masa sekarang ini hampir semua bidang kehidupan manusia tidak bisa lepas dari teknologi. Segala kecanggihan teknologi dimanfaatkan demi mendapatkan hasil yang maksimal. Demikian juga dalam bidang pendidikan. Banyak sekolah-sekolah yang menggunakan teknologi dalam meningkatkan Ilmu pengetahuan pada peserta didik.  Dalam dunia pendidikan dikenal istilah e-learning yang memiliki fungsi:
  Meningkatkan interaksi pembelajaran
  Mempermudah interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja
  Memiliki jangkauan yang lebih luas
  Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran

Mengingat kecepatan perkembangan teknologi  dalam bidang pendidikan saat ini maka perlu bagi para pengajar ataupun calon pengajar untuk menguasai teknologi tersebut. karena bagaimana peserta didik bisa menguasai jika pengajarnya tidak. Maka dari itu dalam mata kuliah psikologi pendidikan yang mengkhususkan bagaimana cara mengajar  yang baik, diwajibkan bagi setiap mahasiswa untuk memiliki akun e-mail dan blog pribadi masing-masing. Tanggapan kami, hal ini adalah hal yang baik karena mengacu kreativitas mahasiswa dalam mengekspresikan perasaannya. Selain itu juga sebagai dasar untuk mengenal teknologi lebih baik sehingga pada akhirnya mampu mengajarkannya kepada peserta didik sehingga terciptalah peserta didik yang terampil dalam Perkembangan Ilmu dan Pengetahuan.



Senin, 05 Maret 2012

Special for moM

Mama thank you for who I am
Thank you for all the things I'm not
Forgive me for the words unsaid
For the times
I forgot


Mama remember all my life
You showed me love,You sacrificed
Think of those young and early days
How I've changed
along the way


And I know you believed
And I know you had dreams
And I'm sorry it took all this time to see
That I am where I am because of your truth
I miss you, I miss you


Mama forgive the times you cried
Forgive me for not making right
All of the storms I may have caused
And I've been wrong
Dry your eyes




Mama I hope this makes you smile
I hope you're happy with my life
At peace with every choice I made
How I've changed
Along the way
And I know you believed in all of my dreams
And I owe it all to you, Mama