DEFINISI
TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
Definisi AECT 1994 :
“Teknologi Pembelajaran
adalah teori dan praktek dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan,
serta evaluasi tentang proses dan
sumber untuk belajar.”
Rumusan tentang pengertian
Teknologi Pembelajaran telah mengalami beberapa perubahan, sejalan dengan
sejarah dan perkembangan dari teknologi pembelajaran itu sendiri. Di bawah ini
dikemukakan beberapa definisi tentang Teknologi Pembelajaran yang memiliki
pengaruh terhadap perkembangan Teknologi Pembelajaran.
- Definisi
Association for Educational Communications Technology (AECT)
1963
“ Komunikasi audio-visual
adalah cabang dari teori dan praktek pendidikan yang terutama berkepentingan
dengan mendesain, dan menggunakan pesan guna
mengendalikan proses belajar, mencakup kegiatan : (a) mempelajari
kelemahan dan kelebihan suatu pesan dalam proses belajar; (b)
penstrukturan dan sistematisasi oleh orang maupun instrumen dalam
lingkungan pendidikan, meliputi : perencanaan, produksi, pemilihan, manajemen dan
pemanfaatan dari komponen maupun keseluruhan sistem pembelajaran. Tujuan
praktisnya adalah pemanfaatan tiap metode dan medium komunikasi secara efektif
untuk membantu pengembangan potensi pembelajar secara maksimal.”
Meski masih menggunakan
istilah komunikasi audio-visual, definisi di atas telah menghasilkan
kerangka dasar bagi pengembangan Teknologi Pembelajaran berikutnya serta
dapat mendorong terjadinya peningkatan pembelajaran.
- Definisi
Commission on Instruction Technology (CIT) 1970
“Dalam pengertian yang lebih
umum, teknologi pembelajaran diartikan sebagai media yang lahir sebagai akibat
revolusi komunikasi yang dapat digunakan untuk keperluan pembelajaran di
samping guru, buku teks, dan papan tulis…..bagian yang membentuk teknologi
pembelajaran adalah televisi, film, OHP, komputer dan bagian perangkat keras
maupun lunak lainnya.”
“Teknologi Pembelajaran
merupakan usaha sistematik dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi
keseluruhan proses belajar untuk suatu tujuan khusus, serta didasarkan
pada penelitian tentang proses belajar dan komunikasi pada manusia yang
menggunakan kombinasi sumber manusia dan manusia agar belajar dapat berlangsung
efektif.”
Dengan mencantumkan
istilah tujuan khusus, tampaknya rumusan tersebut berusaha mengakomodir
pengaruh pemikiran B.F. Skinner (salah seorang tokoh Psikologi Behaviorisme)
dalam teknologi pembelajaran. Begitu juga, rumusan tersebut memandang
pentingnya penelitian tentang metode dan teknik yang digunakan untuk mencapai
tujuan khusus.
- Definisi
Silber 1970
“Teknologi Pembelajaran
adalah pengembangan (riset, desain, produksi, evaluasi, dukungan-pasokan,
pemanfaatan) komponen sistem pembelajaran (pesan, orang, bahan, peralatan,
teknik dan latar) serta pengelolaan usaha pengembangan (organisasi dan
personal) secara sistematik, dengan tujuan untuk memecahkan masalah
belajar”.
Definisi yang dikemukakan
oleh Kenneth Silber di atas menyebutkan istilah pengembangan. Pada
definisi sebelumnya yang dimaksud dengan pengembangan lebih diartikan
pada pengembangan potensi manusia. Dalam definisi Silber, penggunaan istilah
pengembangan memuat dua pengertian, disamping berkaitan dengan pengembangan
potensi manusia juga diartikan pula sebagai pengembangan dari Teknologi
Pembelajaran itu sendiri, yang mencakup : perancangan, produksi, penggunaan dan
penilaian teknologi untuk pembelajaran.
- Definisi
MacKenzie dan Eraut 1971
“Teknologi Pendidikan
merupakan studi sistematik mengenai cara bagaimana tujuan pendidikan dapat
dicapai”
Definisi sebelumnya
meliputi istilah, “mesin”, instrumen” atau “media”, sedangkan dalam
definisi MacKenzie dan Eraut ini tidak
menyebutkan perangkat lunak maupun perangkat keras, tetapi lebih berorientasi
pada proses.
- Definisi
AECT 1972
Pada tahun 1972, AECT berupaya
merevisi defisini yang sudah ada (1963, 1970, 1971), dengan memberikan rumusan
sebagai berikut :
“Teknologi Pendidikan
adalah suatu bidang yang berkepentingan dengan memfasilitasi belajar pada
manusia melalui usaha sistematik dalam : identifikasi, pengembangan,
pengorganisasian dan pemanfaatan berbagai macam sumber belajar serta dengan
pengelolaan atas keseluruhan proses tersebut”.
Definisi ini didasari
semangat untuk menetapkan komunikasi audio-visual sebagai suatu bidang studi.
Ketentuan ini mengembangkan gagasan bahwa teknologi pendidikan merupakan suatu
profesi.
- Definisi
AECT 1977
“Teknologi pendidikan
adalah proses kompleks yang terintegrasi meliputi orang, prosedur, gagasan,
sarana, dan organisasi untuk menganalisis masalah, merancang, melaksanakan,
menilai dan mengelola pemecahan masalah dalam segala aspek belajar pada
manusia.
Definisi tahun 1977, AECT
berusaha mengidentifikasi sebagai suatu teori, bidang dan profesi. Definisi
sebelumnya, kecuali pada tahun 1963, tidak menekankan teknologi pendidikan
sebagai suatu teori.
- Definisi
AECT 1994
“ Teknologi Pembelajaran
adalah teori dan praktek dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan,
serta evaluasi tentang proses dan sumber untuk belajar.”
Meski dirumuskan dalam
kalimat yang lebih sederhana, definisi ini sesungguhnya mengandung makna yang
dalam. Definisi ini berupaya semakin memperkokoh teknologi pembelajaran sebagai
suatu bidang dan profesi, yang tentunya perlu didukung oleh landasan
teori dan praktek yang kokoh. Definisi ini juga berusaha
menyempurnakan wilayah atau kawasan bidang kegiatan dari teknologi
pembelajaran. Di samping itu, definisi ini berusaha menekankan pentingnya
proses dan produk.
Sejalan dengan
perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian pesat,
khususnya dalam bidang pendidikan, psikologi dan komunikasi maka tidak mustahil
ke depannya teknologi pembelajaran akan semakin terus berkembang dan
memperkokoh diri menjadi suatu disiplin ilmu dan profesi yang dapat lebih jauh
memberikan manfaat bagi pencapaian efektivitas dan efisiensi pembelajaran.
Dikutip dari:
akhmadsudrajat.files.wordpress.com/2007/08/teknologi-pembelajaran.doc
SUMBER :
www.oocities.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar