Blended learning adalah metode pembelajaran
yang menggabungkan metode tradisional kelas tatap muka dengan
metode yang lebih modern melalui aktivitas komputer. Menurut para pendukungnya, strategi ini menciptakan
pendekatan yang lebih terintegrasi untuk
kedua instruktur dan peserta
didik. Sebelumnya, teknologi berbasis
bahan memainkan peran pendukung untuk
tatap muka instruksi.
Melalui pendekatan pembelajaran campuran, teknologi akan menjadi lebih penting.
Hasil penelitian yang dilakukan Dziuban,
Hartman, dan Moskal (2004) menemukan bahwa program blended learning memiliki
potensi untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan juga menurunkan tingkat
putus sekolah dibandingkan dengan pembelajaran yang sepenuhnya pembelajaran
online. Demikian juga ditemukan bahwa model pembelajaran berbasis blended lebih
baik daripada pembelajaran tatap muka (Face to face).
Pembelajaran berbasis blended learning
merupakan pilihan terbaik untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan daya
tarik yang lebih besar dalam berinteraksi antar manusia dalam lingkungan
belajar yang beragam. Belajar blended menawarkan kesempatan belajar untuk
menjadi baik secara bersama-sama dan terpisah, demikian pula pada waktu yang
sama maupun berbeda. Sebuah komunitas belajar dapat dilakukan oleh pelajar dan
pengajar yang dapat berinteraksi setiap saat dan di mana saja karena memanfaatkan
yang diperoleh komputer maupun perangkat lain (iPhone) sebagai fasilitasi
belajar. Blended learning memberikan fasilitasi belajar yang sangat sensitif
terhadap segala perbedaan karakteristik pskiologis maupun lingkungan belajar.
Testimoni :
Bagi saya metode belajar yang digunakan
hari ini, yaitu blended learning sangat menarik. Ini merupakan pengalaman
pertama saya dalam berdiskusi secara online di ruang yang sama. Metode ini
menarik karena selain bisa membahas sesuatu secara online saya pribadi
khususnya merasa senang karena bisa mengenal dan menggunakan aplikasi yang
sebelumnya tidak saya kenal, contohnya gtalk. Jika metode ini sering digunakan
mungkin suasana kelas juga akan lebih kondusif karena berdiskusi adalah secara
online, selain itu mahasiswa juga bisa lebih dekat atau bahkan menguasai
teknologi. Terlepas dari masalah signal yang mungkin terkadang sakit metode ini juga punya kelemahan. Bayangkan
saja, jika setiap pembicaraan atau diskusi selalu secara online, maka sosialisasi
pada mahasiswa akan berkurang. Baik antar mahasiswa dengan mahasiswa atau
mahasiwa dengan dosen. Kemungkinan kemampuan berkomunikasi juga akan terdengar
kaku. Tetapi terlepas dari semua itu setiap hal memang memiliki kebaikan dan
keburukannya. Yang kita sebaiknya lakukan adalah bagaimana memandangnya,
meminimalisir keburukannya dan memaksimalkan kebaikannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar